Rabu, 27 April 2011

SENANGNYA MEMAAFKAN……… SEDIHNYA “TIADA MAAF BAGIMU”

Ingin bahagia ??????........ jadilah pemaaf dan hentikan kebiasaan menyalahkan orang lain Rela memaafkan adalah jalan terpendek menuju ALLAH SWT.”
Ø UNTUNGNYA MEMAAFKAN

1.    Mendatangkan Ampunan Allah swt. “…..dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah maha pengampun, maha penyayang.”(QS.Annuur,24:22) 
2.    Menyembuhkan Stress  dan luka batin.  Para ilmuan Amerika membuktikan bahwa responden yang mampu memaafkan lebih sehat baik jiwa maupun raga, dan penderitaan hidup mereka berkurang. Penelitian tersebut menunjukan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik , tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Gejala-gejala kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress (tekanan jiwa) ,susah tidur,dan sakit perut sangatlah berkurang. 
3.    Mengurangi rasa sakit. Sebuah studi kecil kepada orang yang mengalami penyakit punggung kronis menemukan, berlatih meditasi mengendalikan amarah lebih efektif mengurangi rasa sakit dan rasa tegang di bandingkan dengan terapi kesehatan biasa. Sebuah studi menemukan hubungan yang antaraMemaafkan seseorang yang telah berkhianat dengan perbaikan tekanan darah dan detak jantung. Semakin rendah tingkat amarah kita pendam maka bertambah baik juga fungsi kerja jantung kita. 
4.    Lebih bahagia. Ketika kita memaafkan seseorang , kita akan membuat diri sendiri lebih bahagia di bandingkan mereka yang kita maafkan. Survei menunjukan orang yang membicarakan tentang maaf memaafkan selama sesi psikoterapi lebih menghasilkan perasaan bahagia di banding mereka yang tidak. 
5.    Hubungan yang lebih kuat. Dengan sifat pemaaf, wanita terbukti bisa membuat hubungannya bertahan lebih lama. Studi di tahun 2004 menunjukan wanita yang selalu memaafkan dan bermurah hati terhadap pasangannya akan lebih mudah menyelesaikan konflik.

Ø RUGINYA………”TIADA MAAF BAGIMU.”
1.     Cuma kita sendiri yang rugi. Tiada memaafkan berarti akan menghancurkan hidup kita. Dengan memaafkan seseorang, bukan berarti kita menyetujui apa yang mereka lakukan , kita hanya menginginkan hidup kita berjalan baik. ( Andrew Matthews, Penulis buku Being Happy ). 
2.     Jadi sumber sebagian besar masalah hidup. Ketidak mampuan kita untuk memaafkan orang lain membuat timbulnya banyak masalah baru, baik fisik maupun psikis. Seorang dokter Amerika, bahkan mendirikan pusat penyembuhan terkemuka dengan menggunakan suatu metode tunggal , yaitu rela memaafkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit pasiennya. 
3.     Stress berat dan sumber penyakit. Berdadarkan penelitian pakar psikolog, pada saat seseorang teringat kembali akan hal – hal yang pernah menyakitinya , maka otomatis denyut nadinya akan bertambah kencang , tekanan darahnya naik, bahkan tidak jarang bersamaan dengan rasa takut. Hal ini bias menimbulkan stress berat. Penyakit lainpun timbul seperti pusing, sakit punggung, leher, dan perut, depresi, kurang energy, cemas, tak bias tidur, ketakutan dan tak bahagia. 
4.     Sulit berfikir jernih. Hal ini menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa marah, aliran ini membakar tubuh dan menjadikannya sulit berfikir jernih dan tentu saja memperburuk keadaan. 
5.     Merusak kesehatan dan emosi. Bahwa kemarahan pada seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negates dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka.



2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum
    saya banyak pendapatkan pelajaran dari situs anda ini, khususnya tentang memaafkan.
    Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan.

    Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur’an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:

    Dalam ayat lain Allah berfirman:

    … dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)

    Juga dinyatakan dalam Al-Quran bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. “Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” (Qur’an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, “…menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)

    semoga bermanfaat, terimakasih ilmunya dan salam ukhuwah ya.

    BalasHapus
  2. dunia ibadah:....thank's for your coment....salam ukhuwah juga ya....

    BalasHapus